Hi cinta... Bagi kalian yang senang dan hobi membaca sebuah cerpen khususnya cerpen cinta, disini sanggup kalian baca beberapa dongeng pendek romantis, kisah sedih, cinta sejati, persahabatan, cerpen motivasi dan islami.
Selain dongeng singkat bertema asmara ini, ada pula puisi cinta, puisi romantis buat pacar dan kata kata mutiara cinta. Jika anda sedang kasmaran, sangat disarankan untuk dibaca. :)
Oke sobat, ini ia kumpulan terbaru 2013 kisah konkret atau cerpen cinta murung dan romantis Istimewa untuk anda, yuk disimak:
Inikah Pengorbanan Cinta
Cerpen Karangan: Nur Aeni Fadilla
Langit malam begitu indah. Di sebuah lubang persegi di atas jendelaku terlihat bintang bertaburan di langit gelap itu. Sungguh indah cahaya bintang itu. Terpikir di benakku, Ibuku mungkin ada di antara cahaya bintang itu, tersenyum indah dengan senyumannya membuat kami bahagia. Di temani oleh para malaikat dan bidadari disana.
Tiba-tiba handphoneku berdering, tanda sms masuk. Sebuah nama yang tak gila lagi, yaitu Farhan. Dia sms saya lagi dan menyampaikan hal yang sama “Aku sayang kamu, Shila. Kamu mau gak jadi pacar aku?” Aku pun membalas smsnya itu. “Kalau kau memang benar sayang sama aku, kau telepon saya kini dan katakan hal yang tadi kau katakan di smsmu itu.”
Aku menunggu telepon dari dia. Aku pengen buktikan, apakah memang ia benar sayang sama aku. Mungkin hanya itu yang sanggup saya syaratkan buat dia, sebab mustahil juga ia tiba ke rumahku ketika itu juga untuk menyampaikan hal itu, sedangkan rumahnya berada di Kalimantan. Beberapa menit kemudian, ia meneleponku. Aku pun terima telepon dari dia. Awalnya tak ada bunyi sedikitpun, akan tetapi telepon itu tetap terhubung ke nomornya.
“Assalamualaikum… Selamat malam, Shila!” ucap Farhan.
“Wa’alaikum salam, Selamat malam juga.” jawabku.
“Kamu lagi ngapain sekarang?” katanya lagi.
“Hmm, saya lagi baring-baring nih. Kalau kau lagi ngapain?” balasku.
“Sama, saya juga lagi baring-baring nih. Aduh, sudah nih basa-basinya. Shila… sebetulnya begini saya pengen curhat. A. aaku suka sama seorang cewek. Dia tinggal di Sulawesi Selatan. Tepatnya di Pekkae. Dia keponakan dari Tante Ani. Tapi, ia akan nerima saya ngga yah, kalau saya ngungkapin perasaanku ke dia?” ucapnya dengan bunyi yang gugup.
“Tapi? Itu kan…..” ucapku tak meneruskan.
“Ii..yah, Itu kamu. Shila aa..ku sayang kamu! Sudah usang saya pendam perasaan ini. Kamu mau ngga jadi pacar aku?” kata Farhan dengan nada bunyi yang terus gugup.
“Hmm, begini kau kini ada di Kalimantan, sedangkan saya ada di Sulawesi. Apakah kau sanggup ngejalanin kekerabatan jarak jauh?” ucapku.
“Iyah, saya sanggup. Aku sayang sama kamu. Rasa sayang itu ngga akan jadi penghalang cuma sebab jarak dan waktu. Aku niscaya sanggup ngejalaninnya. Untuk itu, apakah kau mau jadi pacar aku?” kata Farhan.
“Hmm, baiklah. Aku harap perkataan kau itu sanggup kau pertahankan.” kataku.
“Jadi, kau terima! Horeee… Aku seneng banget. Aku lega dengarnya. Aku niscaya sanggup pertahankan itu.” ucapnya.
Tepat pada tanggal 29 Mei 2012. Aku jadian dengan Farhan. Aku dan ia ngobrol-ngobrol cukup usang malam itu.
Seminggu berlalu, hubunganku dengan ia berjalan dengan baik. Komunikasi pun tetap berjalan lancar. Dia selalu membuat saya senang. Bercanda dan tertawa bersama. Dia mengingatkanku dengan masa kecil kami dulu. Di ketika saya menangis, ia menyanyikan saya sebuah lagu, sehingga saya tersenyum kembali dan berhenti dari tangisanku. Walaupun kenangan itu udah saya lupa, tapi ia tetap mengingatkanku.
Farhan suka sekali dengan tayangan reality show ‘Opera Van Java’. Hampir setiap hari ia utarakan gombalan pada tayangan kesukaannya itu kepadaku. Dengan kreativitasnya, ia juga membuat gombalan-gomabalan gres hanya untuk membuat saya tersenyum. Aku juga ngga mau kalah, hehehe.. Aku balas gombalannya itu. Yang membuat kami tertawa bersama lagi.
Tak terasa, hubunganku dengan ia berjalan dua bulan. Saat itu, yang membuat saya senang sebab ia merencanakan untuk tiba ke Makassar sebelum ramadhan tiba. Dia juga berkata ingin tiba ke rumahku untuk menemuiku. Karena rasa rindunya kepadaku. Sebelum kedatangannya itu banyak sekali persiapan pun saya lakukan semoga disaat ia tiba nanti merupakan hari yang paling Istimewa buatnya. Alhamdulillah juga, ketika itu saya punya uang lebih sebab Bapakku mengirimkanku uang.
Pagi hari di hari liburku, saya pun pergi ke pasar bersama tanteku. Tanteku udah usang tahu bahwa saya pacaran dengan Farhan. Aku pun belanja banyak sekali jenis masakan dan minuman di pasar itu hanya untuk dia. Aku hanya sanggup membelinya sebab saya tak ingin nenek saya tahu. Apalagi kalau saya yang membuatnya sendiri, niscaya nenekku akan curiga.
Sebuah gelang elok berwarna coklat kuning membuatku ingin memilikinya, sungguh elok gelang ini. Perpaduan antara warna kesukaanku dan warna kesukaan Farhan. Coklat yaitu warna kesukaanku dan kuning yaitu warna kesukaan Farhan. Aku harap ia suka gelang ini. Di siang hari yang panas, di mana matahari bersinar dengan teriknya. Aku pun pulang bersama tanteku dari pasar.
***
Saat yang saya tunggu-tunggu, dimana Farhan akan tiba di pelabuhan Pare-Pare dan akan tiba menemuiku. Aku perkirakan ia akan tiba sore hari itu. Semuanya sudah siap termasuk hadiah Istimewa itu untuknya. Di ketika detik berganti menit, menit berganti jam, sore hari itu berlalu. Tak ada dia, ia tidak datang, handphoneku tak berdering. Teleponnya juga tidak ada, kemana dia? Ku mencoba meneleponnya. Tapi, “Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.” Kecewa yang saya rasakan ketika itu.
Tiga hari kemudian, Farhan meneleponku…
“Sayang, saya tidak sempat singgah ke rumah kamu. Karena kendaraan beroda empat yang saya tumpangi lewat Soppeng. Maafin saya yah! Insyaallah kalau saya pulang nanti saya akan singgah di rumah kamu.”
“Iyah, tapi kau akad kan akan singgah?” ucapku.
“Iyah, Insyaallah.” ucap Farhan.
Ketika ia meneleponku ketika itu, seakan ia tidak bersemangat lagi. Ada apa gerangan dengan dia? Dia hanya berikan telepon itu kepada temannya. Aku hanya bicara dengan temannya itu. Tak ada bunyi yang saya dengar darinya. “Tolong berikan handphone ini pada Farhan, saya ingin bicara dengannya.” Aku pun bicara dengan Farhan malam itu, tapi ia hanya berkata, “Ada apa sayang?”.
“Kenapa kau lemas begini bicaranya? Ada apa sih?” ucapku kepadanya.
“Tidak apa-apa kok. Nih sobat saya mau bicara.” Farhan menunjukkan telepon itu lagi kepada temannya. “Hmm, sudah dulu yah teleponannya. Ada yang ingin saya kerjakan. Assalamualaikum..” ucapku kepada sobat Farhan itu.
Waktu libur ramadhan telah usai, waktunya untuk sekolah dan melanjutkan sekolahku di masa SMA. Hmm.. Tapi, tak ada telepon dari dia. Sepulang sekolah, tanteku memanggilku dan berkata,
“Mamanya Farhan tadi nelpon tante, katanya ia gak sempat untuk singgah kesini. Farhan tidak ingin menelepon kamu, ia takut kalau kau kecewa kalau ia yang menyampaikan hal itu. Karena kendaraan beroda empat yang ia tumpangi itu harus lewat soppeng lagi.”
“Hmm, percuma juga tante. Aku bosan dengar alasan ia itu. Mobilnya harus lewat soppenglah. Apalah. Andaikan ia usaha’in untuk sanggup ketemu dengan aku. Kata ia juga rindu sama aku. Tapi apa buktinya, tidak ada, kan! Ahh, percuma. Lebih baik hubunganku dengan ia berakhir sekarang.” ucapku dengan perasaan kesal dan kecewa.
Hari itu juga hubunganku dengan ia berakhir. Aku hanya berharap suatu ketika nanti akan ada orang yang benar-benar sayang sama aku. Benar-benar cinta sama aku. Terima saya apa adanya. Terutama tidak akan mengutarakan akad saja, tapi dengan bukti. Bukti yang PASTI.
The End......
Cerita Pendek Cinta lainnya:
Selamat membaca ya sobat.. semoga sanggup mengambil manfaat dan pesan yang tersirat yang terkandung pada masing-masing cerpen cinta diatas. Untuk menambah keceriaan sobat hari ini, baca yuk koleksi cerita lucu, pantun lucu dan kumpulan sms lucu banget terbaru.
Jangan lupa "like & share" ya ke teman-teman anda... I Love You all. :)
Selain dongeng singkat bertema asmara ini, ada pula puisi cinta, puisi romantis buat pacar dan kata kata mutiara cinta. Jika anda sedang kasmaran, sangat disarankan untuk dibaca. :)
Oke sobat, ini ia kumpulan terbaru 2013 kisah konkret atau cerpen cinta murung dan romantis Istimewa untuk anda, yuk disimak:
Inikah Pengorbanan Cinta
Cerpen Karangan: Nur Aeni Fadilla
Langit malam begitu indah. Di sebuah lubang persegi di atas jendelaku terlihat bintang bertaburan di langit gelap itu. Sungguh indah cahaya bintang itu. Terpikir di benakku, Ibuku mungkin ada di antara cahaya bintang itu, tersenyum indah dengan senyumannya membuat kami bahagia. Di temani oleh para malaikat dan bidadari disana.
Tiba-tiba handphoneku berdering, tanda sms masuk. Sebuah nama yang tak gila lagi, yaitu Farhan. Dia sms saya lagi dan menyampaikan hal yang sama “Aku sayang kamu, Shila. Kamu mau gak jadi pacar aku?” Aku pun membalas smsnya itu. “Kalau kau memang benar sayang sama aku, kau telepon saya kini dan katakan hal yang tadi kau katakan di smsmu itu.”
Aku menunggu telepon dari dia. Aku pengen buktikan, apakah memang ia benar sayang sama aku. Mungkin hanya itu yang sanggup saya syaratkan buat dia, sebab mustahil juga ia tiba ke rumahku ketika itu juga untuk menyampaikan hal itu, sedangkan rumahnya berada di Kalimantan. Beberapa menit kemudian, ia meneleponku. Aku pun terima telepon dari dia. Awalnya tak ada bunyi sedikitpun, akan tetapi telepon itu tetap terhubung ke nomornya.
“Assalamualaikum… Selamat malam, Shila!” ucap Farhan.
“Wa’alaikum salam, Selamat malam juga.” jawabku.
“Kamu lagi ngapain sekarang?” katanya lagi.
“Hmm, saya lagi baring-baring nih. Kalau kau lagi ngapain?” balasku.
“Sama, saya juga lagi baring-baring nih. Aduh, sudah nih basa-basinya. Shila… sebetulnya begini saya pengen curhat. A. aaku suka sama seorang cewek. Dia tinggal di Sulawesi Selatan. Tepatnya di Pekkae. Dia keponakan dari Tante Ani. Tapi, ia akan nerima saya ngga yah, kalau saya ngungkapin perasaanku ke dia?” ucapnya dengan bunyi yang gugup.
“Tapi? Itu kan…..” ucapku tak meneruskan.
“Ii..yah, Itu kamu. Shila aa..ku sayang kamu! Sudah usang saya pendam perasaan ini. Kamu mau ngga jadi pacar aku?” kata Farhan dengan nada bunyi yang terus gugup.
“Hmm, begini kau kini ada di Kalimantan, sedangkan saya ada di Sulawesi. Apakah kau sanggup ngejalanin kekerabatan jarak jauh?” ucapku.
“Iyah, saya sanggup. Aku sayang sama kamu. Rasa sayang itu ngga akan jadi penghalang cuma sebab jarak dan waktu. Aku niscaya sanggup ngejalaninnya. Untuk itu, apakah kau mau jadi pacar aku?” kata Farhan.
“Hmm, baiklah. Aku harap perkataan kau itu sanggup kau pertahankan.” kataku.
“Jadi, kau terima! Horeee… Aku seneng banget. Aku lega dengarnya. Aku niscaya sanggup pertahankan itu.” ucapnya.
Tepat pada tanggal 29 Mei 2012. Aku jadian dengan Farhan. Aku dan ia ngobrol-ngobrol cukup usang malam itu.
Seminggu berlalu, hubunganku dengan ia berjalan dengan baik. Komunikasi pun tetap berjalan lancar. Dia selalu membuat saya senang. Bercanda dan tertawa bersama. Dia mengingatkanku dengan masa kecil kami dulu. Di ketika saya menangis, ia menyanyikan saya sebuah lagu, sehingga saya tersenyum kembali dan berhenti dari tangisanku. Walaupun kenangan itu udah saya lupa, tapi ia tetap mengingatkanku.
Farhan suka sekali dengan tayangan reality show ‘Opera Van Java’. Hampir setiap hari ia utarakan gombalan pada tayangan kesukaannya itu kepadaku. Dengan kreativitasnya, ia juga membuat gombalan-gomabalan gres hanya untuk membuat saya tersenyum. Aku juga ngga mau kalah, hehehe.. Aku balas gombalannya itu. Yang membuat kami tertawa bersama lagi.
Tak terasa, hubunganku dengan ia berjalan dua bulan. Saat itu, yang membuat saya senang sebab ia merencanakan untuk tiba ke Makassar sebelum ramadhan tiba. Dia juga berkata ingin tiba ke rumahku untuk menemuiku. Karena rasa rindunya kepadaku. Sebelum kedatangannya itu banyak sekali persiapan pun saya lakukan semoga disaat ia tiba nanti merupakan hari yang paling Istimewa buatnya. Alhamdulillah juga, ketika itu saya punya uang lebih sebab Bapakku mengirimkanku uang.
Pagi hari di hari liburku, saya pun pergi ke pasar bersama tanteku. Tanteku udah usang tahu bahwa saya pacaran dengan Farhan. Aku pun belanja banyak sekali jenis masakan dan minuman di pasar itu hanya untuk dia. Aku hanya sanggup membelinya sebab saya tak ingin nenek saya tahu. Apalagi kalau saya yang membuatnya sendiri, niscaya nenekku akan curiga.
Sebuah gelang elok berwarna coklat kuning membuatku ingin memilikinya, sungguh elok gelang ini. Perpaduan antara warna kesukaanku dan warna kesukaan Farhan. Coklat yaitu warna kesukaanku dan kuning yaitu warna kesukaan Farhan. Aku harap ia suka gelang ini. Di siang hari yang panas, di mana matahari bersinar dengan teriknya. Aku pun pulang bersama tanteku dari pasar.
***
Saat yang saya tunggu-tunggu, dimana Farhan akan tiba di pelabuhan Pare-Pare dan akan tiba menemuiku. Aku perkirakan ia akan tiba sore hari itu. Semuanya sudah siap termasuk hadiah Istimewa itu untuknya. Di ketika detik berganti menit, menit berganti jam, sore hari itu berlalu. Tak ada dia, ia tidak datang, handphoneku tak berdering. Teleponnya juga tidak ada, kemana dia? Ku mencoba meneleponnya. Tapi, “Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.” Kecewa yang saya rasakan ketika itu.
Tiga hari kemudian, Farhan meneleponku…
“Sayang, saya tidak sempat singgah ke rumah kamu. Karena kendaraan beroda empat yang saya tumpangi lewat Soppeng. Maafin saya yah! Insyaallah kalau saya pulang nanti saya akan singgah di rumah kamu.”
“Iyah, tapi kau akad kan akan singgah?” ucapku.
“Iyah, Insyaallah.” ucap Farhan.
Ketika ia meneleponku ketika itu, seakan ia tidak bersemangat lagi. Ada apa gerangan dengan dia? Dia hanya berikan telepon itu kepada temannya. Aku hanya bicara dengan temannya itu. Tak ada bunyi yang saya dengar darinya. “Tolong berikan handphone ini pada Farhan, saya ingin bicara dengannya.” Aku pun bicara dengan Farhan malam itu, tapi ia hanya berkata, “Ada apa sayang?”.
“Kenapa kau lemas begini bicaranya? Ada apa sih?” ucapku kepadanya.
“Tidak apa-apa kok. Nih sobat saya mau bicara.” Farhan menunjukkan telepon itu lagi kepada temannya. “Hmm, sudah dulu yah teleponannya. Ada yang ingin saya kerjakan. Assalamualaikum..” ucapku kepada sobat Farhan itu.
Waktu libur ramadhan telah usai, waktunya untuk sekolah dan melanjutkan sekolahku di masa SMA. Hmm.. Tapi, tak ada telepon dari dia. Sepulang sekolah, tanteku memanggilku dan berkata,
“Mamanya Farhan tadi nelpon tante, katanya ia gak sempat untuk singgah kesini. Farhan tidak ingin menelepon kamu, ia takut kalau kau kecewa kalau ia yang menyampaikan hal itu. Karena kendaraan beroda empat yang ia tumpangi itu harus lewat soppeng lagi.”
“Hmm, percuma juga tante. Aku bosan dengar alasan ia itu. Mobilnya harus lewat soppenglah. Apalah. Andaikan ia usaha’in untuk sanggup ketemu dengan aku. Kata ia juga rindu sama aku. Tapi apa buktinya, tidak ada, kan! Ahh, percuma. Lebih baik hubunganku dengan ia berakhir sekarang.” ucapku dengan perasaan kesal dan kecewa.
Hari itu juga hubunganku dengan ia berakhir. Aku hanya berharap suatu ketika nanti akan ada orang yang benar-benar sayang sama aku. Benar-benar cinta sama aku. Terima saya apa adanya. Terutama tidak akan mengutarakan akad saja, tapi dengan bukti. Bukti yang PASTI.
The End......
Cerita Pendek Cinta lainnya:
- Cerpen Cinta Dalam Hati
- Andai Saja Waktu itu Dapat Ku Putar Kembali
- Cerpen Cinta : Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan
- Cerpen Cinta Sedih : Semua Tinggal Kenangan
- Cerpen Cinta Sedih : Aku Ingin Tetap Melihatmu
- Cerpen Cinta Romantis : Rahasia di Balik Sang Mantan
- Cerpen Cinta Pertama: Cinta Pertamaku yang Abadi
- Cerpen Cinta Segitiga : Hati Munafik yang Berbicara
- Cerpen Persahabatan : Kupilih Sahabat Dibanding Dia
- Cerpen Cinta Islami : Aku, Lenteraku dan Mataharinya
- Cerpen Motivasi : My Dream Comes True
Selamat membaca ya sobat.. semoga sanggup mengambil manfaat dan pesan yang tersirat yang terkandung pada masing-masing cerpen cinta diatas. Untuk menambah keceriaan sobat hari ini, baca yuk koleksi cerita lucu, pantun lucu dan kumpulan sms lucu banget terbaru.
Jangan lupa "like & share" ya ke teman-teman anda... I Love You all. :)
Advertisement