Untuk menambah koleksi cerpen cinta di blog Enetter.blogspot.com ini, berikut kami share lagi sebuah dongeng pendek cinta murung (menyakitkan) dengan judul "Semua Tinggal Kenangan" karya Siti Mujiati.
Selain dongeng singkat bertema asmara ini, ada pula puisi cinta, puisi romantis buat pacar dan kata kata mutiara cinta. Jika anda sedang kasmaran, sangat disarankan untuk dibaca. :)
Oke bro/sis.. Penasaran menyerupai apa kisahnya? Yuk kita baca bareng-bareng...
SEMUA TINGGAL KENANGAN
Aku tidak pernah menginginkan semuanya terjadi menyerupai ini. Walau terkadang kau buatku menangis dan jengkel. Ternyata yang terjadi hanya kepalsuan yang kau berikan padaku. Dan kini kau tinggalkan aku, dan meninggalkan sejuta luka dan perih yang sangat mendalam di hatiku. Tapi, apalah dayaku. Semuanya sudah ditakdirkan oleh Sang Maha Pencipta.
Kisah ini berawal dikala saya duduk di kelas IX SMP. Mungkin masih dini saya mengenal cinta. Tapi, inilah kenyataannya. Awalnya saya kenal beliau dikala saya berada di rumah temanku. Pada waktu itu, saya dan beliau hanya berteman. Tapi, seiring berjalannya waktu, kekerabatan kami pun semakin akrab. Jujur saja, saya ingin mengenalnya lebih jauh lagi.
Sudah 1 bulan hari-hari kulewati bersama Amat. Namun tampaknya saya mulai ada rasa padanya.
“entah rasa pedas, asin, pahit, atau manis. Tapi, apapun yang saya lakukan, saya selalu mengingatnya. Oh Tuhan, apakah ini yang dinamakan CINTA?” gumamku. Sepertinya saya mulai menyukai Amat, dan saya pun mulai menyayanginya. Tapi, apakah Amat dapat mengerti perasaanku padanya? Ingin rasanya saya mengungkapkan rasa ini. Namun, saya aib alasannya ialah saya gengsi. Yang dapat kulakukan hanyalah mengunggu dan selalu berdo’a. siapa tahu, suatu dikala nanti, Amat juga mempunyai perasaan sama menyerupai yang saya rasakan.
Malam hari, ketika saya sedang duduk santai di kamar sambil memikirkannya, tiba-tiba ponselku berbunyi. Tanda pesan masuk, dan ternyata itu dari Amat. Segera saya membaca pesan darinya.
Amat: “hai Sit, saya boleh nanya nggak?”
Siti: “hai juga, boleh ko, emangnya mau tanya pa?”
Amat: “tapi kau jawab yang jujur yaah? Kamu bergotong-royong udah punya cwo belom?”
Siti: “enggak salah tuh nanyanya? Aku belum punya cwo koq, emangnya ada pa yah jadi nanya gitu?”
Amat: “sama donk, kau mau nggak jadi cwe aku?”
Siti: “nggak salah tuch kau ngomong gitu, jangan bercanda ach Mat!”
Amat: “aku serius Sit, jujur dengan seiringnya waktu berlalu saya mulai sayang ma suka sama kamu, apakah kau mempunyai perasaan yang sama senganku Sit?”
Siti: “gimana yah, saya harus jawab gimana?”
Amat: “jawab jujur aja koq!”
Siti: “aku bergotong-royong sudah lama sayang ma kau Mat, tapi saya aib tuk bilang ma kau alasannya ialah saya gengsi”
Amat: “jadi, kini kita jadian, tanggal 18, bulan September 2011”
Senangnya saya malam ini, tak sia-sia penantianku selama ini. Waktu kian berlalu. Aku semakin sayang sama Amat. Aku mencicipi kenyamanan dikala saya berada didekatnya. Setiap malam sesudah saya belajar, saya tak lupa mengirim SMS padanya. Dan dikala mau tidur pun, Amat tak lupa mengucapkan kata “I love you Cimut” padaku. Dan saya eksklusif membalasnya “I Love You too ayank, I will Love You Always”. Karena sebutan Cimut ialah panggilan sayang beliau kepadaku.
Pada bulan Januari-April 2012, beliau magang di kota Martapura yang populer dengan julukan Kota Intannya. Aku tak pernah curiga dengannya, meski kini saya tak pernah berjumpa dengannya, alasannya ialah jaraknya jauh. Namun siapa yang tahu? Diam-diam ternyata beliau di sana mulai menyukai seorang cewek yang memang dari dulu beliau suka. Pada malam rabu 28 Maret 2012, poselku berbunyi. Ternyata dari Amat. Langsung kubaca pesannya.
Amat: “Cimut, age pa nih, Cimut udc maem pa blom? Tapi Cimut jangan lupa shalat ya Cimut?”
Siti: “Cimut abiz shalat isya koq ayank, Cimut dc maem koq, iy Cimut ga lupa Skalat koq ayank, ayank ge pa?”
Amat: “ayank ge galau Cimut, enggak tau kenapa ayank jadi bingung, tapi yang terang Cimut jangan murka ya kalo ayank mau jujur ma Cimut?”
Siti: “ya Cimut berusaha nggak murka walau kata-kata yg ayank buat Cimut nangis, ayank mau jujur ihwal pa?”
Amat: “sebenarnya Cimut, ayank disini mulai suka ma cwe lain. Ayank juga galau kenapa rasa menyerupai ini harus ada, sedangkan ayank sudah punya cwe yg selalu buat ayank tersenyum, Cimut bolehkan ayank punya pacar selain Cimut?”
Siti: “apa ayank?! Apakah Cimut disini kurang perhatian jadi ayank dapat suka ma cwe laen?”
Aku berhenti mengetik keypad ponselku. Dengan perlahan-lahan kumenghela nafas panjang dan air mataku mulai membasahi pipiku. Aku pun melanjutkannya lagi.
“ayank, kalau ayank ingin punya kekasih lain selain Cimut, boleh saja. Asalkan kita putus kini juga. Karena saya tak ingin seseorang yank ku sayangi menyayangi orang lain. Sedangkan saya di sini selalu menunggunya tuk kembali!”
Amat: “maafkan ayank Cimut, ayank enggak dapat mutusin Cimut alasannya ialah ayank bener-bener sayang sama Cimut. Tapi disisi lain, ayank pun ingin cwe itu jadi milik ayank Cimut.”
Siti: “sudahlah ayank, kalau ayank menginginkan dia, baiklah dengan berat hati Cimut harus pergi meski sulit melupakan seseorang yang kita sayang.”
Amat: “ayank enggak rela liat Cimut dengan orang lain”
Siti: “ayank, meski berat tapi saya nggak ada pilihan lain, makasih semuanya ayank”
Kini, saya terpuruk lemah oleh kenyataan yang kini seakan menyakitiku. Aku tak mengaktifkan ponselku selama satu ahad alasannya ialah saya ingin melupakannya. Hari-hari berlalu. Aku tak tahu apa yang sedang kupikirkan. Tak beberapa lama, pintu rumahku ada yang mengetuk. Namun, tampaknya kusangat mengenal bunyi itu.
“Assalamu’alaikum. Siti? Siti?” kata Amat sedikit nyaring di balik pintu.
Aku pun membukakan pintu. “wa’alaikumussalam. Eh, kau Mat. Ada apa ya tiba kesini? Ada keperluan apa ya?” saya sangat galau kenapa beliau tiba kemari.
“enggak. Enggak ada apa-apa kok. cuman pengen maen ke rumah kau aja. Boleh saya masuk rumahmu, Sit?” tanya Amat.
Aku pun mempersilakan beliau masuk. “boleh kok. silakan masuk, Mat.”
“Sit, kedatanganku kesini enggak sekedar maen doang kok. ada maksud lain. Aku ingin mengulangi masa-masa bahagiaku dikala bersamamu, Sit. Jujur, saya sulit melupakanmu.” Ujar Amat.
“aku enggak salah denger nih? Bukannya dulu alasan kau mau ngajak putus alasannya ialah ada cewek yang kau suka. Kenapa kini ngomong ingin balikan lagi? Jangan bercanda ah, Mat!” ucapku.
“iya, saya minta maaf. Rasanya berbeda dekarang, Sit. Apa kau mau balikan lagi sama aku?” terang Amat.
“aduh, gimana ya, Mat? Bukannya saya nggak mau, alasannya ialah dikala kau bilang begitu, sangat-sangat sakit rasanya, Mat”
“yah, nggak papa kok, Sit. Kalo kau nggak mau, saya paham kok rasanya. Eh, kayaknya saya harus pulang nih, alasannya ialah besok saya masih magang.” Jelas Amat lagi.
“yah, nggak papa kok, makasih sudah mau maen ke rumah aku. Hati-hati di jalan ya?” kataku.
Aku galau harus jawab apa. Meski saya masih sayang, tapi beliau seenaknya bilang begitu padaku.ya, saya berfikir apa salahnya kalau memberi harapan yang kedua kalinya. Malamnya, saya eksklusif SMS dia.
Siti: “malem, maaf neh ganggu waktu kau bilang soal yang tadi sore, pa kau serius bilang gitu?”
Amat: “iya. Aku serius koq. Kenapa salahkan saya ngomong gitu?”
Siti: “enggak koq. Ya, gimana ya, saya bingung. Apa saya harus beri kesempatan kau lagi? Tapi rasa ini nggak dapat bohong, saya masih sayang kamu. Apa salahnya kalau mengulang semuanya dari awal lagi.”
Amat: “makasih ya kesempatannya. Aku berusaha tuk SETIA ma Cimut dech. Dach larut malam, waktunya Cimut bobo yah? Besok kan Cimut harus school”
Siti: “oke dech ayank”
Malam itu rasanya kebahagiaan yang lama hilang kini kembali lagi. Tapi, saya berharap saya takkan kehilangannya. Namun, apakah ini hanya sekedar sandiwara cinta belaka padaku? Setahun berlalu bersamanya. Saat saya masuk ke sekolah SMA, awalnya belum terasa perubahan darinya. Hingga kusadari beliau berubah. Dan 1 bulan 2 hari sesudah ulang tahunku kemarin 2013, dirinya tidak ada kabar. Entah kemana dia. Aku benar-benar risau, sampai ku tak dapat memejamkan mata ini, alasannya ialah kutakut kehilangannya lagi. Hingga kenyataan yang harus menjawab risauku. Malam yang cuek seakan menampakkan perasaan hatiku yang mulai pudar, rasa sayang alasannya ialah beliau hilang tanpa kabar. Hingga suatu hari bunyi ponselku ternyata ada number gres yang memanggil. Aku galau karenanya saya angkat, dan terdengar bunyi dirinya.
“sayangku yang tercinta, maafkanlah saya sudah lama tak memberimu kabar. Sepertinya kekerabatan kita harus putus. Cukup sampe disini kisah kita. Kuharap, kau senang dengan lain.” Belum kumenjawab, ternyata sudah terputus.
Saat kumendengar kata-katanya bagiku menyerupai pisau yang sudah menyayat hatiku. Oh Tuhan, sebesar inikah dosaku sampai orang yang kusayang haru pergi lagi? Kini hanya tinggal kenangan elok dikala bersamamu.
Malam ini begitu kelam. Terlalu pekat menyerupai hatiku yang sedang kelabu. Kesedihan yang tak kunjung usai selalu menyelimuti. Teringat akan kenangan yang dulu pernah buatku bahagia. Tapi kini semua tinggal kenangan. Tak ada lagi canda tawa. Sekarang ku hanya sendiri melewati hari-hari tanpamu. Terbiasa bersama untuk melewati hari dengan segala keadaan. Adakah kau mencicipi perasaan yang sama dengan perasaanku dikala ini, Mat? Namun kuyakini bahwa kau ialah memori tak terlupakan. Terima kasih cinta dan sayang yang pernah kau titipkan padaku. Biarlah akan tetap kujaga di sepanjang sisa hayatku.
Namun, saya sadar. Kini, ternyata dikala kusedih, masih ada keluargaku yang selalu menyayangiku. Kini ku akan melupakanmu alasannya ialah kau dan saya hanya tinggal kenangan. Dan saya berusaha menjadi yang terbaik dan saya yakin bahwa saya dapat meraih cita-citaku meski masa kemudian yang pernah menciptakan semangat hidupku redup. Aku tanpamu, saya yakin saya bisa.
........ THE END ........
Sekian cerpen cinta sedih dan menyakitkan karangan Siti Mujiati yang berjudul Semua Tinggal Kenangan. Semoga ada pesan tersirat yang dapat kita pelajari dari kisah singkat asmara diatas. Baca juga cerpen lucu gokil atau cerita lucu terbaru.
Cerita Pendek Cinta lainnya:
Selamat membaca dan jangan lupa ya "like & share" ke taman-teman kalian. :)
Selain dongeng singkat bertema asmara ini, ada pula puisi cinta, puisi romantis buat pacar dan kata kata mutiara cinta. Jika anda sedang kasmaran, sangat disarankan untuk dibaca. :)
Oke bro/sis.. Penasaran menyerupai apa kisahnya? Yuk kita baca bareng-bareng...
SEMUA TINGGAL KENANGAN
Aku tidak pernah menginginkan semuanya terjadi menyerupai ini. Walau terkadang kau buatku menangis dan jengkel. Ternyata yang terjadi hanya kepalsuan yang kau berikan padaku. Dan kini kau tinggalkan aku, dan meninggalkan sejuta luka dan perih yang sangat mendalam di hatiku. Tapi, apalah dayaku. Semuanya sudah ditakdirkan oleh Sang Maha Pencipta.
Kisah ini berawal dikala saya duduk di kelas IX SMP. Mungkin masih dini saya mengenal cinta. Tapi, inilah kenyataannya. Awalnya saya kenal beliau dikala saya berada di rumah temanku. Pada waktu itu, saya dan beliau hanya berteman. Tapi, seiring berjalannya waktu, kekerabatan kami pun semakin akrab. Jujur saja, saya ingin mengenalnya lebih jauh lagi.
Sudah 1 bulan hari-hari kulewati bersama Amat. Namun tampaknya saya mulai ada rasa padanya.
“entah rasa pedas, asin, pahit, atau manis. Tapi, apapun yang saya lakukan, saya selalu mengingatnya. Oh Tuhan, apakah ini yang dinamakan CINTA?” gumamku. Sepertinya saya mulai menyukai Amat, dan saya pun mulai menyayanginya. Tapi, apakah Amat dapat mengerti perasaanku padanya? Ingin rasanya saya mengungkapkan rasa ini. Namun, saya aib alasannya ialah saya gengsi. Yang dapat kulakukan hanyalah mengunggu dan selalu berdo’a. siapa tahu, suatu dikala nanti, Amat juga mempunyai perasaan sama menyerupai yang saya rasakan.
Malam hari, ketika saya sedang duduk santai di kamar sambil memikirkannya, tiba-tiba ponselku berbunyi. Tanda pesan masuk, dan ternyata itu dari Amat. Segera saya membaca pesan darinya.
Amat: “hai Sit, saya boleh nanya nggak?”
Siti: “hai juga, boleh ko, emangnya mau tanya pa?”
Amat: “tapi kau jawab yang jujur yaah? Kamu bergotong-royong udah punya cwo belom?”
Siti: “enggak salah tuh nanyanya? Aku belum punya cwo koq, emangnya ada pa yah jadi nanya gitu?”
Amat: “sama donk, kau mau nggak jadi cwe aku?”
Siti: “nggak salah tuch kau ngomong gitu, jangan bercanda ach Mat!”
Amat: “aku serius Sit, jujur dengan seiringnya waktu berlalu saya mulai sayang ma suka sama kamu, apakah kau mempunyai perasaan yang sama senganku Sit?”
Siti: “gimana yah, saya harus jawab gimana?”
Amat: “jawab jujur aja koq!”
Siti: “aku bergotong-royong sudah lama sayang ma kau Mat, tapi saya aib tuk bilang ma kau alasannya ialah saya gengsi”
Amat: “jadi, kini kita jadian, tanggal 18, bulan September 2011”
Senangnya saya malam ini, tak sia-sia penantianku selama ini. Waktu kian berlalu. Aku semakin sayang sama Amat. Aku mencicipi kenyamanan dikala saya berada didekatnya. Setiap malam sesudah saya belajar, saya tak lupa mengirim SMS padanya. Dan dikala mau tidur pun, Amat tak lupa mengucapkan kata “I love you Cimut” padaku. Dan saya eksklusif membalasnya “I Love You too ayank, I will Love You Always”. Karena sebutan Cimut ialah panggilan sayang beliau kepadaku.
Pada bulan Januari-April 2012, beliau magang di kota Martapura yang populer dengan julukan Kota Intannya. Aku tak pernah curiga dengannya, meski kini saya tak pernah berjumpa dengannya, alasannya ialah jaraknya jauh. Namun siapa yang tahu? Diam-diam ternyata beliau di sana mulai menyukai seorang cewek yang memang dari dulu beliau suka. Pada malam rabu 28 Maret 2012, poselku berbunyi. Ternyata dari Amat. Langsung kubaca pesannya.
Amat: “Cimut, age pa nih, Cimut udc maem pa blom? Tapi Cimut jangan lupa shalat ya Cimut?”
Siti: “Cimut abiz shalat isya koq ayank, Cimut dc maem koq, iy Cimut ga lupa Skalat koq ayank, ayank ge pa?”
Amat: “ayank ge galau Cimut, enggak tau kenapa ayank jadi bingung, tapi yang terang Cimut jangan murka ya kalo ayank mau jujur ma Cimut?”
Siti: “ya Cimut berusaha nggak murka walau kata-kata yg ayank buat Cimut nangis, ayank mau jujur ihwal pa?”
Amat: “sebenarnya Cimut, ayank disini mulai suka ma cwe lain. Ayank juga galau kenapa rasa menyerupai ini harus ada, sedangkan ayank sudah punya cwe yg selalu buat ayank tersenyum, Cimut bolehkan ayank punya pacar selain Cimut?”
Siti: “apa ayank?! Apakah Cimut disini kurang perhatian jadi ayank dapat suka ma cwe laen?”
Aku berhenti mengetik keypad ponselku. Dengan perlahan-lahan kumenghela nafas panjang dan air mataku mulai membasahi pipiku. Aku pun melanjutkannya lagi.
“ayank, kalau ayank ingin punya kekasih lain selain Cimut, boleh saja. Asalkan kita putus kini juga. Karena saya tak ingin seseorang yank ku sayangi menyayangi orang lain. Sedangkan saya di sini selalu menunggunya tuk kembali!”
Amat: “maafkan ayank Cimut, ayank enggak dapat mutusin Cimut alasannya ialah ayank bener-bener sayang sama Cimut. Tapi disisi lain, ayank pun ingin cwe itu jadi milik ayank Cimut.”
Siti: “sudahlah ayank, kalau ayank menginginkan dia, baiklah dengan berat hati Cimut harus pergi meski sulit melupakan seseorang yang kita sayang.”
Amat: “ayank enggak rela liat Cimut dengan orang lain”
Siti: “ayank, meski berat tapi saya nggak ada pilihan lain, makasih semuanya ayank”
Kini, saya terpuruk lemah oleh kenyataan yang kini seakan menyakitiku. Aku tak mengaktifkan ponselku selama satu ahad alasannya ialah saya ingin melupakannya. Hari-hari berlalu. Aku tak tahu apa yang sedang kupikirkan. Tak beberapa lama, pintu rumahku ada yang mengetuk. Namun, tampaknya kusangat mengenal bunyi itu.
“Assalamu’alaikum. Siti? Siti?” kata Amat sedikit nyaring di balik pintu.
Aku pun membukakan pintu. “wa’alaikumussalam. Eh, kau Mat. Ada apa ya tiba kesini? Ada keperluan apa ya?” saya sangat galau kenapa beliau tiba kemari.
“enggak. Enggak ada apa-apa kok. cuman pengen maen ke rumah kau aja. Boleh saya masuk rumahmu, Sit?” tanya Amat.
Aku pun mempersilakan beliau masuk. “boleh kok. silakan masuk, Mat.”
“Sit, kedatanganku kesini enggak sekedar maen doang kok. ada maksud lain. Aku ingin mengulangi masa-masa bahagiaku dikala bersamamu, Sit. Jujur, saya sulit melupakanmu.” Ujar Amat.
“aku enggak salah denger nih? Bukannya dulu alasan kau mau ngajak putus alasannya ialah ada cewek yang kau suka. Kenapa kini ngomong ingin balikan lagi? Jangan bercanda ah, Mat!” ucapku.
“iya, saya minta maaf. Rasanya berbeda dekarang, Sit. Apa kau mau balikan lagi sama aku?” terang Amat.
“aduh, gimana ya, Mat? Bukannya saya nggak mau, alasannya ialah dikala kau bilang begitu, sangat-sangat sakit rasanya, Mat”
“yah, nggak papa kok, Sit. Kalo kau nggak mau, saya paham kok rasanya. Eh, kayaknya saya harus pulang nih, alasannya ialah besok saya masih magang.” Jelas Amat lagi.
“yah, nggak papa kok, makasih sudah mau maen ke rumah aku. Hati-hati di jalan ya?” kataku.
Aku galau harus jawab apa. Meski saya masih sayang, tapi beliau seenaknya bilang begitu padaku.ya, saya berfikir apa salahnya kalau memberi harapan yang kedua kalinya. Malamnya, saya eksklusif SMS dia.
Siti: “malem, maaf neh ganggu waktu kau bilang soal yang tadi sore, pa kau serius bilang gitu?”
Amat: “iya. Aku serius koq. Kenapa salahkan saya ngomong gitu?”
Siti: “enggak koq. Ya, gimana ya, saya bingung. Apa saya harus beri kesempatan kau lagi? Tapi rasa ini nggak dapat bohong, saya masih sayang kamu. Apa salahnya kalau mengulang semuanya dari awal lagi.”
Amat: “makasih ya kesempatannya. Aku berusaha tuk SETIA ma Cimut dech. Dach larut malam, waktunya Cimut bobo yah? Besok kan Cimut harus school”
Siti: “oke dech ayank”
Malam itu rasanya kebahagiaan yang lama hilang kini kembali lagi. Tapi, saya berharap saya takkan kehilangannya. Namun, apakah ini hanya sekedar sandiwara cinta belaka padaku? Setahun berlalu bersamanya. Saat saya masuk ke sekolah SMA, awalnya belum terasa perubahan darinya. Hingga kusadari beliau berubah. Dan 1 bulan 2 hari sesudah ulang tahunku kemarin 2013, dirinya tidak ada kabar. Entah kemana dia. Aku benar-benar risau, sampai ku tak dapat memejamkan mata ini, alasannya ialah kutakut kehilangannya lagi. Hingga kenyataan yang harus menjawab risauku. Malam yang cuek seakan menampakkan perasaan hatiku yang mulai pudar, rasa sayang alasannya ialah beliau hilang tanpa kabar. Hingga suatu hari bunyi ponselku ternyata ada number gres yang memanggil. Aku galau karenanya saya angkat, dan terdengar bunyi dirinya.
“sayangku yang tercinta, maafkanlah saya sudah lama tak memberimu kabar. Sepertinya kekerabatan kita harus putus. Cukup sampe disini kisah kita. Kuharap, kau senang dengan lain.” Belum kumenjawab, ternyata sudah terputus.
Saat kumendengar kata-katanya bagiku menyerupai pisau yang sudah menyayat hatiku. Oh Tuhan, sebesar inikah dosaku sampai orang yang kusayang haru pergi lagi? Kini hanya tinggal kenangan elok dikala bersamamu.
Malam ini begitu kelam. Terlalu pekat menyerupai hatiku yang sedang kelabu. Kesedihan yang tak kunjung usai selalu menyelimuti. Teringat akan kenangan yang dulu pernah buatku bahagia. Tapi kini semua tinggal kenangan. Tak ada lagi canda tawa. Sekarang ku hanya sendiri melewati hari-hari tanpamu. Terbiasa bersama untuk melewati hari dengan segala keadaan. Adakah kau mencicipi perasaan yang sama dengan perasaanku dikala ini, Mat? Namun kuyakini bahwa kau ialah memori tak terlupakan. Terima kasih cinta dan sayang yang pernah kau titipkan padaku. Biarlah akan tetap kujaga di sepanjang sisa hayatku.
Namun, saya sadar. Kini, ternyata dikala kusedih, masih ada keluargaku yang selalu menyayangiku. Kini ku akan melupakanmu alasannya ialah kau dan saya hanya tinggal kenangan. Dan saya berusaha menjadi yang terbaik dan saya yakin bahwa saya dapat meraih cita-citaku meski masa kemudian yang pernah menciptakan semangat hidupku redup. Aku tanpamu, saya yakin saya bisa.
........ THE END ........
Sekian cerpen cinta sedih dan menyakitkan karangan Siti Mujiati yang berjudul Semua Tinggal Kenangan. Semoga ada pesan tersirat yang dapat kita pelajari dari kisah singkat asmara diatas. Baca juga cerpen lucu gokil atau cerita lucu terbaru.
Cerita Pendek Cinta lainnya:
- Cerpen Cinta Dalam Hati
- Andai Saja Waktu itu Dapat Ku Putar Kembali
- Cerpen Cinta : Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan
- Cerpen Cinta Sedih : Aku Ingin Tetap Melihatmu
- Cerpen Cinta Romantis : Rahasia di Balik Sang Mantan
- Cerpen Cinta Pertama: Cinta Pertamaku yang Abadi
- Cerpen Cinta Segitiga : Hati Munafik yang Berbicara
- Cerpen Persahabatan : Kupilih Sahabat Dibanding Dia
- Cerpen Cinta Islami : Aku, Lenteraku dan Mataharinya
- Cerpen Motivasi : My Dream Comes True
Selamat membaca dan jangan lupa ya "like & share" ke taman-teman kalian. :)
Advertisement